Langsung ke konten utama

SAP Memandikan Bayi



SATUAN ACARA PENYULUHAN
MEMANDIKAN BAYI

DI RUANG PERINATOLOGI RSUD TABANAN



  


OLEH
KELOMPOK 2C
1.      Adisty Putri Wira Utami            (16.901.1335)
2.      I Komang Darmayasa                (16.901.1376)
3.      Kadek Dwi Trisnawati               (16.901.1418)
4.      Ni Putu Manado Ardayanti       (16.901.1508)




PROGRAM PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI
2016





SATUAN ACARA PENYULUHAN
MEMANDIKAN BAYI 


Pokok Bahasan             : Perawatan bayi sehari-hari
Sub Pokok Bahasan      : Memandikan bayi dan perawatan tali pusat
Sasaran                          : Ibu bayi di Ruang Perinatologi
Hari/tanggal                  :
Pukul                             :
Tempat                          : Ruang Perinatologi RSUD Tabanan

I.       LATAR  BELAKANG
Pandangan tentang kesehatan anak telah berubah dimana anak tidak lagi dianggap sebagai miniature orang dewasa tetapi merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki keunikan dan kebutuhan yang khusus sebagai individu.
Keperawatan anak memiliki cakupan kesehatan yang komprehensif sehingga perlu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan anak. Orang tua meupakan orang yang dekat dengan anak sesuai dengan paradigma keperawatan anak yang dikenal dengan family centered care atau konsep keperawatan anak dengan melibatkan keluarga.
Untuk memenuhi pengetahuan keluarga dalam perawatan bayi, kelompok memberikan penyuluhan mengenai perawatan sehari hari pada bayi seperti cara memandikan bayi dan cara perawatan tali pusat.


II.    TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, diharapkan ibu bayi mengetahui dan mampu mempraktikkan di rumah tentang cara memandikan bayi dan perawatan tali pusat.

III.  TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, ibu bayi diharapkan mampu:
a.    Mengetahui pengertian dari memandikan bayi dan merawat tali pusat dengan benar
b.    Mengetahui cara dan langkah-langkah memandikan bayi dan perawatan tali pusat
c.    Memperagakan cara memandikan dan perawatan tali pusat yang benar

III.    METODE
-          Ceramah
-          Demonstrasi
-          Diskusi atau tanya jawab.

IV. MEDIA
-          LCD
-          Leaflet
-          Leptop




VI. ISI MATERI
Garis Besar Materi (terlampir.)
-       Cara memandikan bayi



V.          PROSES PELAKSANAAN

NO.
Kegiatan
Respon Peserta
Waktu
1
Pendahuluan
a.   Memberi salam
b.   Menyampaikan pokok bahasan
c.   Menyampaikan tujuan
d.  Menyampaikan apersepsi


Menjawab salam
Menyimak
Menyimak
Menjawab
Menerima

5 menit
2
Isi
Penyampaian materi tentang:
a. Mengetahui cara memandikan bayi dan perawatan tali pusat
b.Mengetahui langkah memandikan bayi dan perawatan tali pusat
c. Memperagakan cara memandikan dan perawatan tali pusat




Menyimak



15 menit
3
Penutup :
a.   Diskusi
b.   Evaluasi
c.   Kesimpulan
d.  Memberikan salam penutup
e.   Membagikan leaflet

Aktif bertanya
Menjawab
Menyimak
Menjawab salam

10 menit

VI.       STRUKTUR ORGANISASI                          
  1. Penyaji                                    : Ni Putu Manado Ardayanti
  2. Moderator                   :  I Komang Darmayasa
  3. Observer                      : Kadek Dwi Trisnawati
  4. Fasilitator                    : Adisty putri Wira Utami



VII.    SETTING TEMPAT
       


        
                 
                                                                                             
                                                                                   










Peserta
 

 
                       


VIII. EVALUASI
1.    Kegiatan, jadwal, tempat, alat bantu/ media, proses penyuluhan.
2.    Hasil penyuluhan
-       Jenis : Lisan
-       Pertanyaan Evaluasi
a.    Coba ibu bayi jelaskan pengertian memandikan bayi?
b.    Coba ibu jelaskan pengertian merawat tali pusat ?
c.    Coba ibu bayi jelaskan langkah-langkah memandikan bayi ?
d.   Coba ibu bayi jelaskan langkah-langkah merawat tali pusat ?
e.    Coba  ibu bayi jelaskan cara memandikan bayi?
f.     Coba ibu bayi jelaskan cara perawatan tali pusat?

3.    Evaluasi hasil
a.    Ibu bayi memahami pengertian memandikan bayi dan merawat tali pusat.
b.    Ibu bayi memahami langkah-langkah memandikan bayi dan merawat tali pusat.
c.    Ibu bayi memahami cara memandikan bayi dan merawat tali pusat.






LAMPIRAN MATERI

1.    Memandikan bayi  
d.      Pengertian memandikan bayi
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram, mengelap atau merendam dalam air berdasarkan langkah-langkah yang benar (Choirunisa, 2009).
Memandikan dengan cara yang salah dapat mengakibatkan kondisi yang buruk seperti celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk ke dalam telinga atau hidung dan menglami hipotermi (Deswani, 2010).
e.       Tujuan memandikan bayi
Adapun tujuan dari memandikan bayi adalah (Feni, 2010) :
1)      Membersihkan kulit tubuh dari sisa-sisa lemak tubuh serta keringat.
2)      Merangsang peredaran darah.
3)      Memberikan rasa segar dan nyaman.
4)      Mencegah terjadinya infeksi.
c.       Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memandikan bayi
Menurut Feni (2010), hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memandikan bayi adalah :
1)      Mengukur suhu bayi sebelumnya, sangat tidak dianjurkan memandikan bayi saat suhu tubuh bayi dibawah atau kurang dari 36,5°C.
2)      Sebelum memandikan siapkan perlengkapan mandi bayi, sehingga bayi tidak di tinggal sendirian
3)      Siapkan air hangat secukupnya. Cara mengukur air hangat adalah dengan punggung tangan atau siku tangan
d.      Bayi yang tidak boleh dimandikan
Menurut Feni (2010), bayi yang tidak boleh dimandikan adalah :
1)      Bayi lemah
2)      Bayi premature
3)      Suhu tubuh bayi  <36,5°C
e.       Waktu yang tepat memandikan bayi
Bayi baru lahir baru boleh dimandikan setelah 6 – 24 jam dilahirkan karena bayi membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan diluar kandungan. Jika bayi baru lahir dipaksakan untuk mandi walaupun dengan air hangat, akan menyebabkan hilangnya panas tubuh bayi karena terserap oleh air. Suhu tubuh bayi dapat turun dan aliran darah terganggu sehingga bayi akan kekurangan oksigen dengan ditandai warna kulit tubuh yang membiru. Bayi boleh dimandikan di waktu manapun selama tidak bertabrakan dengan waktu tidur dan makannya. Waktu yang dianjurkan untuk memandikan bayi kira-kira pukul 09.00-11.00. Adapun tempat yang sangat pas dan cocok untuk memandikan bayi ialah pada ruangan khusus dengan sinar matahari yang cukup, kondisi ruangan hangat dan tidak lembap, ruangan yang cukup ventilasi atau saluran udara (Deswani, 2010). Apabila ruangan menggunakan pendingin ruangan, sebaiknya pendingin ruangan dimatikan terlebih dahulu dan biarkan suhu ruangan menjadi lebih hangat.





f.       Cara memandikan bayi
1.      Mempersiapkan perlengkapan mandi
a.         Handuk dan washlap bersih
b.         Sabun bayi dan shampoo
c.         Cotton but atau kapas bersih
d.        Kapas untuk membersihkan daerah perineal
e.         Waskon 2 buah
f.          Air hangat
g.         Popok dan pakaian bersih

2.      Langkah-langkah memandikan bayi
a.          Cuci tangan dengan menggunakan sabun lalu keringkan
b.         Mendekatkan semua peralatan yang telah disiapkan
c.          Siapkan terlebih dahulu baju bersih yang akan digunakan bayi setelah mandi.
d.         Memeriksa suhu bayi terlebih dahulu, apabila dalam batas normal (36,5 – 37,50C) bayi bisa dimandikan dengan menggunakan air hangat kuku.
e.          Usap mata dari kantus dalam ke luar. Gunakan air bersih dan bagian yang berbeda untuk tiap mata.
f.          Bersihkan wajah dengan lembut. Gunakan air biasa tanpa menggunakan sabun
g.         Pegang bayi dengan aman, basahi rambut dengan air secara lembut.
h.         Usapkan shampoo bayi dengan menggunakan washlap, bilas rambut dan keringkan dengan cepat
i.           Bersihkan telinga dengan gerakan memutar dan gunakan bagian yang berbeda untuk tiap-tiap telinga
j.           Setelah melepas selimut bayi atau pakaian bayi, bersihkan leher, dada, lengan, dan punggung dengan cara yang sama
k.         Bersihkan bagian genetalia
l.           Keringkan bayi dengan handuk
m.       perawatan tali pusat
n.         kenakan pakaian bayi dengan lengkap (celana/popok tidak menutupi tali pusat atau lipatan popok dibawah tali pusat)













DAFTAR PUSTAKA

Choirunnisa, A.M. 2009. Panduan Terpenting Merawat Bayi dan Balita. Yogyakarta: Moncer Publisher
Deswani, K. 2010. Panduan Praktek Klinik dan Laboratorium Keperawatan Maternitas.Jakarta: Salemba Medika
Sudilarsih, Feni. (2010). Mampu Mengatasi 1000 Masalah Batita Anda Sehari-hari. Yogyakarta: Gara Ilmu














Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACAM-MACAM POSISI PASIEN

BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Dalam dunia keperawatan, posisi pasien saat di tempat tidur adalah yang utama agar pasien merasa nyaman dengan tempat tidurnya di rumah sakit, seperti halnya pasien lansia yang memiliki kerentanan untuk terluka walaupun tanpa aktifitas dan juga bagi pasien yang mengalami cacat fisik seperti patah tulang atau pun kelainan pada tulang belakangnya. Karena jika kita sebagai perawat tidak bisa mengatur posisi pasien di tempat tidur, bisa terjadi pergeseran atau bahkan bisa membahayakan tulang di dalam tubuh pasien. Karena itulah terdapat macam-macam posisi pasien di tempat tidur yang harus diketahui oleh seorang perawat dalam menjalankan tugasnya, seperti posisi pasien saat akan menjalankan pemeriksaan medis dan lainnya. B.      RUMUSAN MASALAH 1.       Apa saja macam-macam posisi pasien ditempat tidur? 2.       Apa yang dimaksud dengan Posisi La...

LAPORAN PENDAHULUAN CHF (CONGESTIVE HEART FAILURE)/ GAGAL JANTUNG KONGESTIF

LAPORAN PENDAHULUAN CHF (CONGESTIVE HEART FAILURE)/ GAGAL JANTUNG KONGESTIF A.     Konsep Dasar Penyakit 1.       Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini mengakibatkan peregangan ruang jantung (dilatasi) guna menampung darah lebih banyak untuk dipompakan ke seluruh tubuh atau mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal. Jantung hanya mampu memompa darah untuk waktu yang singkat dan dinding otot jantung yang melemah tidak mampu memompa dengan kuat. Sebagai akibatnya, ginjal sering merespons dengan menahan air dan garam. Hal ini akan mengakibatkan bendungan cairan dalam beberapa organ tubuh seperti tangan, kaki, paru, atau organ lainnya sehingga tubuh klien menjadi bengkak ( congestive ) (Udjianti, 2010). 2.   Gagal jantung kongestif (CHF) adalah suatu keadaan patofisiologis be...