SATUAN
ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI
Pokok Bahasan : Hipertensi
Sub Pokok Bahasan : Definisi,
Penyebab, Gejala, dan Penatalaksanaan Hipertensi
Sasaran : Tn. KN
Hari/ Tanggal : Minggu, 16
April 2017
Waktu : 15.00-15.45 wita
Tempat : Rumah Tn. KN
Penyuluh : ......

A. LATAR
BELAKANG
Penuaan
merupakan proses normal adanya perubahan yang berhubungan dengan waktu, sudah
dimulai sejak lahir dan dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hidup.
Bertambahnya usia harapan hidup orang Indonesia, jumlah usia lanjut (lansia) di
Indonesia akan bertambah banyak. Dengan demikian, banyak hal yang akan
mempengaruhi kualitas kehidupan para lansia, antara lain adalah status
kesehatan. Para lansia pun tidak
lepas dari beragam penyakit, penyakit akibat penuaan akan semakin banyak
dihadapi. Salah satu penyakit yang sering mengintai para lansia adalah
hipertensi.
Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan
darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg, atau bila
pasien mengkonsumsi obat antihipertensi (Arif Mansjoer,2014). Selain itu,
hipertensi juga merupakan peninggian tekanan darah
kadang merupakan satu-satunya gejala. Bila demikian, gejala baru muncul setelah
terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau jantung. Gejala lain yang
sering ditemukan adalah sakit kepala, epiktasis, marah, telinga berdengung,
rasa berat di tengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang, dan pusing.
Saat ini hipertensi
tidak hanya menyerang para lansia tetapi juga mereka yang berusia muda. Pola
hidup yang tidak sehat ditengarai sebagai salah satu pemicu penyebabnya.
Sekitar
20 % populasi dewasa mengalami hipertensi, lebih dari 90 % diantara mereka
menderita hipertensi primer, dimana tidak ditentukan penyebab medisnya. Sisanya
mengalami kenaikkan tekanan darah dengan penyebab tertentu (sekunder) ; seperti
penyempitan arteri renalis, berbagai obat, disfungsi organ dan tumor. (Smeltzer,
Suzanne, 2014)
Perawat
sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan masyarakat, memiliki peran
penting dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative pada
kasus hipertensi, maka dari itu seorang
perawat harus memiliki kemampuan yamg memadai dalam konsep penyakit, pengkajian
keperawatan, penegakkan diagnose keperawatan, intervensi, implementasi serta
evaluasi keperawatan penyakit hipertensi demi memberikan pelayanan terbaik bagi
masyarakat.
B. TUJUAN
UMUM
Setelah
mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, keluarga diharapkan dapat
mengetahui lebih dalam mengenai penyakit Hipertensi
C. TUJUAN
KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit keluarga
dapat :
1.
Mengetahui
pengertian penyakit Hipertensi.
2.
Mengetahui
penyebab terjadinya penyakit Hipertensi.
3.
Mengetahui
gejala dari penyakit Hipertensi.
4.
Mengetahui
penatalaksanaan penyakit Hipertensi.
D. METODE
1.
Ceramah
2.
Diskusi
3.
Tanya
jawab.
E.
MEDIA DAN ALAT
1. Alat :
Alat tulis
2. Media :
Leaflet
F.
ISI MATERI
1.
Pengertian
penyakit Hipertensi.
2.
Penyebab
terjadinya penyakit Hipertensi.
3.
Gejala
dari penyakit Hipertensi.
4.
Penatalaksanaan penyakit Hipertensi.
G. PROSES
PELAKSANAAN
No
|
Tahap
|
Waktu
|
Kegiatan penyuluh
|
Kegiatan peserta
|
Media
|
1
|
Pembukaan
|
5 menit
|
a. Salam
b. Perkenalan
c. Menjelaskan
tujuan dari
pertemuan
d. Kontrak
waktu
e. Apersepsi
|
Menjawab salam
Mendengarkan
Menjawab
|
|
2
|
Isi materi
|
30 menit
|
a. Menyebutkan
pengertian Hipertensi
b. Menyebutkan
penyebab Hipertensi
c. Menjelaskan
tentang gejala Hipertensi
d. Menjelaskan
tentang penatalaksanaan Hipertensi
|
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
|
leaflet
|
3
|
Penutup
|
10 menit
|
a. Memberikan
kesempatan pada keluarga pasien untuk mengajukan pertanyaan
b. Memberikan
pertanyaan lisan kepada keluarga pasien
c. Menyimpulkan
kegiatan yang telah disampaikan.
d. Memberikan
salam penutup
|
Mengajukan pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Memperhatikan
Menjawab salam
|
|
H. SETTING
TEMPAT
|
|||||||
|
|
Ket : 1 : Mahasiswa
2 : Pasien
3 : Pendamping
I.
PENGORGANISASIAN
1.
Penyaji : ......
J.
EVALUASI
1.
EVALUASI
STRUKTUR
a.
SAP
sudah siap 1 hari sebelum kegiatan.
b.
Alat
dan tempat siap.
c.
Sudah
dibuat struktur.
d.
Penyaji
dan peserta siap.
2.
EVALUASI
PROSES
a.
Alat
dan tempat sudah sesuai rencana.
b.
Peserta
mampu menyimak dan merespon materi penyuluhan.
c.
Tidak
ada peserta yang meninggalkan ruang berlangsungnya penyuluhan.
d.
Peserta
antusias terhadap materi penyuluhan.
3.
EVALUASI
HASIL
a.
Jumlah
peserta yang hadir sesuai dengan jumlah peserta yang di undang.
b. Peserta mampu menyebutkan pengertian penyakit Hipertensi.
c. Peserta mampu menyebutkan penyebab terjadinya penyakit Hipertensi
d.
Peserta
mampu menyebutkan gejala dari penyakit Hipertensi.
e. Peserta mengetahui cara perawatan penyakit Hipertensi.
K. REFERENSI
Moerdowo FRSA, Prof dr, Masalah Hipertensi (Tekanan darah tinggi)
BHRATARA KARYA AKSARA. JKT 1984.
Mesinem. Askep Keluarga Pada Tn H. dengan Resiko Tinggi Hipertensi. Malang
2002
Departemen
Kesehatan RI, Tata Laksana Perawatan
Kesehatan Masyarakat, Jakarta, 1997
Lampiran
Materi penyuluhan “Hipertensi”
A.
Definisi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur
paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal bervariasi
sesuai usia, sehingga setiap diagnosis hipertensi harus bersifat spesifik usia.
Namun, secara umum seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya
lebih tinggi daripada 160mmHg sistolik atau 90mmHg diastolik. (Elizabeth
J.Corwin,2000)
B.
Penyebab
Penyebab hipertensi terdiri dari factor genetic (keturunan), bertambahnya
usia dan lingkungan. Paling sedikit ada 3 faktor lingkungan yang dapat
menyebabkan hipertensi, yakni makan garam (natrium) berlebihan, stress psikis,
dan obesitas.
Hipertensi
sekunder, dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, Penyakit
endokrin (hipertensi endokrin), obat, dan alkohol, serta kehamilan
Penyebab hipertensi
antara lain adalah :
1. Stres,
2. Usia,
3. Merokok,
4. Obesitas (kegemukan),
5. Alkohol,
6. Faktor keturunan,
7. Faktor lingkungan (gaduh/bising)
C.
Jenis-jenis hipertensi
Jenis-jenis hipertensi
adalah:
1. Hipertensi ringan: Jika tekanan darah sistolik antara 140 – 159
mmHg dan atau tekanan diastolik antara 90 – 95 mmHg
2. Hipertensi sedang: Jika tekanan darah sistolik antara 160 – 179
mmHg dan atau tekanan diastolik antara 100 – 109 mmHg
3. Hipertensi berat: Jika tekanan darah sistolik antara 180 – 209
mmHg dan atau tekanan diastolik antara 110 – 120 mmHg
D.
Tanda dan gejala
Tanda dan gejala yang biasanya terjadi :
1. Pusing
2. Rasa berat di tengkuk
3. Mudah marah
4. Telinga berdenging
5. Sukar tidur
6. Sesak nafas
7. Mudah lelah
8. Mata berkunang-kunang
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut:
1. sakit kepala
2. kelelahan
3. mual
4. muntah
5. sesak nafas
6. gelisah
7. pandangan
menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan
ginjal.
E.
Komplikasi
Komplikasi hipertensi
antara lain:
1. Penyakit jantung (gagal
jantung)
2. Penyakit ginjal (gagal
ginjal)
3. Penyakit otak (stroke)
F.
Pengobatan
Pengobatan hipertensi
untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut:
1. Pengobatan farmakologis
yaitu dengan menggunakan obat-obatan atas ijin dokter
2. Pengobatan non farmakologis
yaitu dengan
- Mengurangi asupan garam dan lemak
- Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol
- Berhenti merokok bagi yang merokok
- Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan
- Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang
- Menghindari ketegangan
- Istirahat cukup
- Hidup tenang
3. Pencegahan agar tidak
terjadi komplikasi dari hipertensi
- Kontrol teratur
- Minum obat teratur
- Diit rendah garam dan lemak
G.
Makanan yang dianjurkan
untuk penderita hipertensi antara lain:
1.
Sayur-sayuran
hijau kecuali daun singkong, daun melinjo dan melinjonya
2.
Buah-buahan
keculi buah durian
3.
Ikan
laut tidak asin terutama ikan laut air dalam seperti kakap dan tuna
4.
Telur
boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan diutamakan putih telurnya
saja
5.
Daging
ayam (kecuali kulit, jerohan dan otak karena banyak mengandung lemak)
H.
Makanan yang perlu
dihindari
1.
Makanan
yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie instant, minuman kaleng
2.
Daging
merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambing
3.
Makanan
berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu asin
I.
Pengobatan tradisional
Pengobatan tradisional yang dapat
dibuat dirumah antara lain dengan mengkonsumsi secara teratur :
1. Buah mentimun yang diolah menjadi
jus
2. Buah belimbing yang diolah menjadi
jus
3. Daun salam yang direbus
Sedangkan cara membuat obat tradisional
seperti rebusan daun salam adalah
1. Siapkan
bahan 7-15 lembar daun salam yang muda dan segar
2. Cuci
daun sampai bersih
3. Siapkan
3 gelas air
4. Masukan
daun dan 3 gelas air yang sudah disiapkan didalam panci
5. Rebus
daun salam sampai air yang didalam panci berkurang menjadi kira-kira 1-2 gelas
6. Tunggu
sampai keadaan air menjadi hangat
7. Tuangkan
air rebusan daun salam pada gelas yang sudah disiapkan
Kemudian minum rebusan daun salam ( 2 kali sehari sebelum makan)
Komentar
Posting Komentar