BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Sel
merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena
itulah, sel dapat berfungsi secara autonom
asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Di dalam badan terdapat
berbagai jenis sel dengan fungsi-fungsi spesifik sel, semua sel sampai suatu
taraf tertentu, hidup dan unsur
struktural yang serupa. Jenis - jenis
sel terdiri atas jaringan epitel, sel saraf, sel otot, sel tulang, dan sel darah.
Dari
penelitian - penelitian tentang
jenis-jenis sel, muncul beberapa pertanyaan apa itu sel, jenis sel, dan fungsi
sel ? Pertanyaan tersebut yang menjadi dasar penulis untuk
membuat suatu penjelasan tentang sel, jenis sel, dan fungsi sel.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1.2.1
Apa itu jenis - jenis sel ?
1.2.2
Apa fungsi spesifik dari sel ?
1.2.3
Apa metabolisme sel ?
1.3
TUJUAN
1.3.1
Mengetahui jenis-jenis sel.
1.3.2
Mengetahui fungsi spesifik dari sel.
1.3.3
Mengetahui metabolisme sel
1.4
MANFAAT
1.4.1
Menumbuhkan minat seseorang untuk mau belajar tentang jenis
sel, fungsi spisifik sel, dan metabolisme sel.
1.4.2
Memberikan pengetahuan dan ilmu tentang jenis sel, fungsi
spesifik sel, dan metabolisme sel.
1.4.3
Meningkatkan aktifitas mahasiswa dalam kegiatan belajar.
1.4.4
Meningkatkan kreativitas dalam mengetahui
dan minat untuk mempelajari tentang jenis sel, fungsi sel, dan metabolisme sel.
1.4.5
Menumbuhkan motivasi belajar tentang
jenis sel, fungsi sel, dan metabolisme sel.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 SEL SARAF
Sistem
saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik
gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak
sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang. Otak manusia merupakan organ vital yang harus dilindungi
oleh tulang tengkorak. Membran
pelindung tersebut dinamakan Meninges. Meninges dari dalam keluar terdiri atas tiga
bagian, yaitu piameter, arachnoid, dan durameter. Piameter merupakan lapisan
membran yang paling dalam. Pada piameter banyak terkandung pembuluh darah.
Arachnoid merupakan lapisan yang berada di antara piameter dan durameter.
Adapun durameter adalah lapisan membran yang paling luar. Durameter berhubungan
langsung dengan tulang. Pada daerah di antara piameter dan arachnoid, terdapat
rongga yang berisi cairan serebrospinal. Cairan ini berfungsi melindungi otak
atau sumsum tulang belakang dari goncangan dan benturan.
Selaput ini terdiri atas tiga bagian yaitu
sebagai berikut:
1) Piamater. Merupakan selaput paling
dalam yang menyelimuti sistem saraf pusat. Lapisan ini banyak sekali mengandung
pembuluh darah.
2) Arakhnoid. Lapisan ini berupa
selaput tipis yang berada di antara piamater dan duramater.
3) Duramater. Lapisan paling luar yang
terhubung dengan tengkorak. Daerah di antara piamater dan arakhnoid diisi oleh
cairan yang disebut cairan serebrospinal. Dengan adanya
lapisan ini, otak akan lebih tahan terhadap goncangan dan benturan dengan
kranium. Kadangkala seseorang mengalami infeksi pada lapisan meninges, baik
pada cairannya ataupun lapisannya yang disebut meningitis.
Gambar
Gambar
: Sistem saraf pusat
dilindungi oleh selaput meninges yang terdiri atas lapisan piamater, arakhoid,
dan duramater. Selain itu, terdapat juga cairan serebrospinal yang turut
berperan melindungi sistem saraf.
Struktur khas dalam sistem saraf pusat adalah
adanya area kelabu (grey matter) dan area putih (white matter). Area kelabu merupakan kumpulan dari akson
yang dibungkus oleh selubung mielin, sedangkan area kelabu merupakan kumpulan
dari badan sel dan dendrit yang
dilingkupi oleh banyak sinapsis. Area putih terdapat di otak bagian dalam dan
area kelabu terdapat di bagian luarnya (korteks). Sementara itu, pada sumsum
tulang belakang berlaku sebaliknya.Sistem saraf pusat dilindungi oleh jaringan ikat yang
menjaga dan mendukung aktivitas sistem saraf pusat yang disebut selaput
meningia (meninges).
Gambar : Tampilan melintang pada sumsum punggung yang menunjukkan
adanya area kelabu dan area putih.
2.1.1 OTAK
Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi
sangat kompleks. Berat total otak dewasa adalah sekitar 2% dari total berat
badannya atau sekitar 1,4 kilogram dan mempunyai sekitar 12 miliar neuron.
Pengolahan informasi di otak dilakukan pada bagian-bagian khusus sesuai dengan
area penerjemahan neuron sensorik. Permukaan otak tidak rata, tetapi
berlekuk-lekuk sebagai pengembangan neuron yang berada di dalamnya. Semakin
berkembang otak seseorang, semakin banyak lekukannya. Lekukan yang berarah ke
dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan yang berarah ke atas
(gunungan) dinamakan girus.
Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang
belakang dan 12 pasang saraf kranial. Setiap saraf tersebut akan bermuara di
bagian otak yang khusus. Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak
depan, otak tengah, dan otak belakang (Gambar
9.10). Para ahli mempercayai bahwa dalam perkembangannya, otak
vertebrata terbagi menjadi tiga bagian yang mempunyai fungsi khas. Otak
belakang berfungsi dalam menjaga tingkah laku, otak tengah
berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan berfungsi
dalam penciuman.
Otak Depan
Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum),
talamus, dan hipotalamus. Otak besar merupakan
bagian terbesar dari otak, yaitu mencakup 85% dari volume seluruh bagian otak.
Bagian tertentu merupakan bagian paling penting dalam penerjemahan informasi
yang Anda terima dari mata, hidung, telinga, dan bagian tubuh lainnya. Bagian
otak besar terdiri atas dua belahan (hemisfer), yaitu belahan otak kiri dan otak kanan.Setiap
belahan tersebut akan mengatur kerja organ tubuh yang berbeda.
Otak kanan sangat berpengaruh terhadap kerja
organ tubuh bagian kiri, serta bekerja lebih aktif untuk pengerjaan masalah
yang berkaitan dengan seni atau kreativitas. Bagian otak kiri mempengaruhi
kerja organ tubuh bagian kanan serta bekerja aktif pada saat Anda berpikir
logika dan penguasaan bahasa atau komunikasi. Di antara bagian kiri dan kanan hemisfer otak, terdapat jembatan jaringan saraf
penghubung yang disebut dengan corpus callosum. Talamus mengandung badan sel neuron yang melanjutkan informasi
menuju otak besar. Talamus memilih data menjadi beberapa kategori, misalnya
semua sinyal sentuhan dari tangan.
Hipotalamus mengontrol kelenjar hipofisis dan mengekspresikan berbagai
macam hormon. Hipotalamus
juga dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, rasa haus, dan
hasrat seksual. Hipotalamus juga dapat disebut sebagai pusat kecanduan karena
dapat dipengaruhi oleh obatobatan yang menimbulkan kecanduan, seperti
amphetamin dan kokain. Pada bagian lain hipotalamus, terdapat kumpulan sel
neuron yang berfungsi sebagai jam biologis. Jam biologis ini
menjaga ritme tubuh harian, seperti siklus tidur dan bangun tidur. Di bagian
permukaan otak besar terdapat bagian yang disebut telensefalon serta
diensefalon. Pada bagian diensefalon, terdapat banyak sumber
kelenjar yang menyekresikan hormon, seperti hipotalamus dan kelenjar
pituitari (hipofisis). Bagian telensefalon merupakan
bagian luar yang mudah kita amati dari model torso.
Beberapa bagian dari hemisfer mempunyai tugas
yang berbeda terhadap informasi yang masuk. Bagian-bagian tersebut adalah
sebagai berikut.
(1) Temporal, berperan dalam mengolah
informasi suara.
(2) Oksipital,
berhubungan dengan pengolahan impuls cahaya dari penglihatan.
(3) Parietal,
merupakan pusat pengaturan impuls dari kulit serta berhubungan dengan
pengenalan posisi tubuh.
(4) Frontal, merupakan bagian yang penting
dalam proses ingatan dan perencanaan kegiatan manusia.
Otak
Tengah
Otak tengah merupakan bagian terkecil otak yang
berfungsi dalam sinkronisasi pergerakan kecil, pusat relaksasi dan motorik,
serta pusat pengaturan refleks pupil pada mata. Otak tengah terletak di
permukaan bawah otak besar (cerebrum). Pada otak tengah terdapat lobus opticus
yang berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata. Pada bagian otak tengah,
banyak diproduksi neurotransmitter yang mengontrol pergerakan lembut. Jika
terjadi kerusakan pada bagian ini, orang akan mengalami penyakit parkinson.
Sebagai pusat relaksasi, bagian otak tengah banyak menghasilkan
neurotransmitter dopamin.
Otak
Belakang
Otak
belakang tersusun atas otak kecil (cerebellum),
medula oblongata, dan pons varoli. Otak kecil
berperan dalam keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan otot. Otak kecil akan
mengintegrasikan impuls saraf yang diterima dari sistem gerak sehingga berperan
penting dalam menjaga keseimbangan tubuh pada saat beraktivitas. Kerja otak
kecil berhubungan dengan sistem keseimbangan lainnya, seperti proprioreseptor
dan saluran keseimbangan di telinga yang menjaga keseimbangan posisi tubuh.
Informasi dari otot bagian kiri dan
bagian kanan tubuh yang diolah di bagian otak besar akan diterima oleh otak
kecil melalui jaringan saraf yang disebut pons varoli. Di
bagian otak kecil terdapat saluran yang menghubungkan antara otak dengan sumsum
tulang belakang yang dinamakan medula oblongata. Medula
oblongata berperan pula dalam mengatur pernapasan, denyut jantung, pelebaran
dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, dan batuk. Batas antara medula
oblongata dan sumsum tulang belakang tidak jelas. Oleh karena itu, medula
oblongata sering disebut sebagai sumsum lanjutan.
Pons varoli dan medula oblongata, selain
berperan sebagai pengatur sistem sirkulasi, kecepatan detak jantung, dan
pencernaan, juga berperan dalam pengaturan pernapasan. Bahkan, jika otak besar
dan otak kecil seseorang rusak, ia masih dapat hidup karena detak jantung dan
pernapasannya yang masih normal. Hal tersebut dikarenakan fungsi medula
oblongata yang masih baik. Peristiwa ini umum terjadi pada seseorang yang
mengalami koma yang berkepanjangan. Bersama otak tengah, pons varoli dan medula
oblongata membentuk unit fungsional yang disebut batang otak (brainstem).
2.2. Sel
Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya
menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan
otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena
molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek. Jaringan
otot dapat dibedakan menjadi 3 macam :
2.2.1. Otot Polos
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang
homogeny sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.
Otot polos berkontraksi secar reflex ddan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila
otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran
pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernapasan.
2.2.2 Otot
Lurik
Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar
jenis otot ini melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita
dan di bawah pengaruh saraf sadar.
Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak
adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut
otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang. Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan,
berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar.
Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi
kerangka dari benturan keras.
2.2.3 Otot
Jantung
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding
jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot
jantung secara reflex serta reaksi terhadap rangsang lamabt. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.
2.3. Sel Tulang
Menurut bahan pembentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang
rawan (KARTILAGO) dan tulang keras (= tulang/OSTEON).
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan
(KONDROSIT) yang mensekresikan matriks (KONDRIN) berupa hialin atau kolagen.
Rawan pada anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak
dari kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini
berasal dari selaput tulang rawan (PERIKONDRIUM) yang banyak mengandung
KONDROBLAS (pembentuk kondrosit).
Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada cincin batang
tenggorokan dan daun telinga.
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari
mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS (sel-sel
pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan
sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk
SISTEM HAVERS. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan
tulang menjadi keras. Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau
OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL. Kondral meliputi
PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.
Tulang
Keras atau Osteon terbagi menjadi :
- Tulang
panjang (tulang pipa)
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
Tulang
Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
-
|
Bagian ujung yang
disebut EPIFISE.
|
-
|
Bagian tengah yang
disebut DIAFISE.
Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang). |
-
|
Di antara epifise dan
diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan
osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi.
|
Sumsum Tulang ada
dua jenis yaitu :
1. Sumsum tulang
merah (MEDULLA OSSIUM RUBBA)
2. Sumsum tulang kuning (MEDULLA OSSIUM FLAVA)
2. Sumsum tulang kuning (MEDULLA OSSIUM FLAVA)
RANGKA
Tulang - tulang
Vertebrata membentuk rangka dalam (ENDOSKELETON) yang berfungsi :
- Memberi bentuk
tubuh.
- Menahan dan menegakkan tubuh.
- Melindungi dan menegakkan tubuh.
- Sebagai tempat melekatnya otot rangka.
- Sebagai alat gerak pasif.
- Tempat pembentukan sel-sel darah (HEMOPOIESIS).
- Menahan dan menegakkan tubuh.
- Melindungi dan menegakkan tubuh.
- Sebagai tempat melekatnya otot rangka.
- Sebagai alat gerak pasif.
- Tempat pembentukan sel-sel darah (HEMOPOIESIS).
Endoskeleton
pada manusia (vertebrata) dibagai menjadi 2 yaitu
- Kerangka sumbu Þ tengkorak dan badan
- Kerangka apendiks Þ anggota gerak
- Kerangka sumbu Þ tengkorak dan badan
- Kerangka apendiks Þ anggota gerak
PERSENDIAN adalah hubungan antar tulang (ARTIKULASI)
MEMBRAN
SINOVIAL (selaput sendi) adalah :
Selaput yang membungkus ujung-ujung tulang yang membentuk persendian.
Selaput ini menghasilkan MINYAK SINOVIAL yang berguna sebagai pelumas sendi.
Selaput yang membungkus ujung-ujung tulang yang membentuk persendian.
Selaput ini menghasilkan MINYAK SINOVIAL yang berguna sebagai pelumas sendi.
ARTIKULASI terbagi atas 3 bentuk yaitu :
1.
|
SINARTROSIS yaitu hubungan yang tidak memungkinkan adanya
gerakan.
- SINKONDROSIS Þ kedua ujung tulang dihubungkan dengan kartilago. - SINFIBROSIS Þ kedua ujung tulang dihubungkan dengan serabut. |
||||||||||
2.
|
AMFIARTROSIS yaitu hubungan yang memungkinkan terjadinya
gerak yang terbatas Þ hubungan antara tulang rusuk dan tulang belakang.
|
||||||||||
3.
|
DIARTROSIS yaitu hubungan yang memungkinkan adanya
gerakan yang cukup besar.
|
2.4. Sel Darah
Sel darah adalah semua sel dalam segala bentuk yang secara normal
ditemukan dalam darah. Pada mamalia, sel-sel darah dibagi menjadi tiga kategori:
-
Keping darah, yang sebenarnya merupakan fragmen dari sel sumsum tulang yang dikenal dengan nama megakariosit dan berperan penting dalam koagulasi darah
Sel darah putih, leukosit
adalah sel yang membentuk
komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh
65%
|
Neutrofil
berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri
serta proses peradangan kecil lainnya, serta biasanya juga yang memberikan
tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri; aktivitas dan matinya neutrofil
dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah.
|
||||||
4%
|
Eosinofil
terutama berhubungan dengan infeksi parasit,
dengan demikian meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit.
|
||||||
<1%
|
Basofil
terutama bertanggung jawab untuk memberi reaksi alergi
dan antigen dengan jalan mengeluarkan histamin
kimia yang menyebabkan peradangan.
|
||||||
25%
|
Limfosit
lebih umum dalam sistem limfa. Darah mempunyai tiga jenis limfosit:
·
Sel B:
Sel B membuat antibodi
yang mengikat patogen
lalu menghancurkannya. (Sel B tidak hanya membuat antibodi yang dapat
mengikat patogen, tapi setelah adanya serangan, beberapa sel B akan
mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan
sistem 'memori'.)
·
Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T
mengkoordinir tanggapan ketahanan (yang bertahan dalam infeksi HIV)
serta penting untuk menahan bakteri intraseluler. CD8+ (sitotoksik)
dapat membunuh sel yang terinfeksi virus.
·
Sel natural
killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK) dapat membunuh sel tubuh yang tidak
menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah terinfeksi virus atau telah
menjadi kanker.
|
||||||
6%
|
Monosit
membagi fungsi "pembersih vakum" (fagositosis)
dari neutrofil, tetapi lebih jauh dia hidup dengan tugas tambahan: memberikan
potongan patogen
kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dihafal dan dibunuh, atau dapat
membuat tanggapan antibodi untuk menjaga.
|
||||||
(lihat di
atas)
|
Monosit
dikenal juga sebagai makrofag
setelah dia meninggalkan aliran darah serta masuk ke dalam jaringan.
|
||||||
(lihat di
atas)
|
Monosit
dikenal juga sebagai makrofag
setelah dia meninggalkan aliran darah serta masuk ke dalam jaringan.
|
||||||
Fungsi sel Darah putih
Granulosit dan Monosit mempunyai peranan penting dalam
perlindungan badan terhadap mikroorganisme.
Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih,
peradangan dapat dihentikan sama sekali. Bila kegiatannya tidak berhasil dengan
sempurna, maka dapat terbentuk nanahnisme
Eritrosit pada manusia
Sel darah merah (Eritrosit), dibantu
oleh hemoglobin, berfungsi untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh
jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.
Sel darah merah juga mengandung
enzim-enzim untuk energi dan membantu tubuh dalam mengatur kadar asam dan kadar
basa tubuh
Kepingan eritrosit manusia memiliki
diameter sekitar 6-8 μm dan ketebalan 2 μm, lebih kecil daripada sel-sel
lainnya yang terdapat pada tubuh manusia.
Eritrosit normal memiliki volume sekitar 9 fL (9 femtoliter) Sekitar sepertiga dari volume diisi
oleh hemoglobin, total dari 270 juta molekul hemoglobin, dimana setiap molekul
membawa 4 gugus heme.
Orang dewasa memiliki 2–3 × 1013
eritrosit setiap waktu (wanita memiliki 4-5 juta eritrosit per mikroliter darah
dan pria memiliki 5-6 juta. Sedangkan orang yang tinggal di dataran tinggi yang
memiliki kadar oksigen yang rendah maka cenderung untuk memiliki sel darah
merah yang lebih banyak). Eritrosit terkandung di darah dalam jumlah yang
tinggi dibandingkan dengan partikel darah yang lain, seperti misalnya sel darah
putih yang hanya memiliki sekitar 4000-11000 sel darah putih dan platelet yang hanya memiliki 150000-400000 di
setiap mikroliter dalam darah manusia.
Pada manusia, hemoglobin dalam sel
darah merah mempunyai peran untuk mengantarkan lebih dari 98% oksigen ke seluruh tubuh, sedangkan sisanya
terlarut dalam plasma darah.
Eritrosit dalam tubuh manusia
menyimpan sekitar 2.5 gram besi, mewakili sekitar 65% kandungan besi
di dalam tubuh manusia.
Daur Hidup
Proses dimana eritrosit diproduksi
dinamakan eritropoiesis. Secara terus-menerus, eritrosit diproduksi di sumsum tulang merah, dengan laju produksi sekitar 2 juta
eritrosit per detik (Pada embrio, hati berperan sebagai pusat produksi
eritrosit utama). Produksi dapat distimulasi oleh hormon eritropoietin (EPO) yang disintesa oleh ginjal. Hormon ini sering digunakan dalam
aktivitas olahraga sebagai doping. Saat sebelum dan sesudah
meninggalkan sumsum tulang belakang, sel yang berkembang ini dinamai retikulosit dan jumlahnya sekitar 1% dari seluruh
darah yang beredar.
Eritrosit dikembangkan dari sel punca melalui retikulosit untuk
mendewasakan eritrosit dalam waktu sekitar 7 hari dan eritrosit dewasa akan
hidup selama 100-120 hari.
Polimorfisme dan kelainan
Morfologi sel darah merah yang normal
adalah bikonkaf. Cekungan (konkaf) pada eritrosit digunakan untuk memberikan
ruang pada hemoglobin yang akan mengikat oksigen. Tetapi, polimorfisme yang
mengakibatkan abnormalitas pada eritrosit dapat menyebabkan munculnya banyak penyakit. Umumnya, polimorfisme disebabkan
oleh mutasi gen pengkode hemoglobin, gen pengkode protein transmembran,
ataupun gen pengkode protein sitoskeleton. Polimorfisme yang mungkin terjadi
antara lain adalah anemia sel sabit, Duffy negatif, Glucose-6-phosphatase
deficiency (defisiensi G6PD), talasemia, kelainan glikoporin, dan South-East Asian Ovalocytosis (SAO).
Perbedaan Sel Darah Putih dan Sel Darah Merah
Sel
darah putih berbeda dari sel darah merah dalam hal bahwa ada beberapa ciri yang dimiliki oleh sel darah
putih yaitu : mempunyai nukleus, tidak mengandung
hemoglobin, mempunyai ukuran yang relativs lebih besar, dan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan
sel darah merah. Kecuali ciri-ciritersebut masih ada beberapa sifat penting
yang dimiliki oleh sel darah putih yaitu pergerakannya
yang seperti amoeba.
2.5. JARINGAN EPITEL
Jaringan
epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau
permukaan saluran tubuh hewan.
Berdasarkan
bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi :
2.5.1. Epitel Pipih
a.
|
Epitel pipih selapis
Contoh: pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfe, glomerulus ginjal. |
b.
|
Epitel banyak lapis
Contoh: pada kulit, rongga mulut, vagina. |
2.5.2. Epitel Kubus
a.
|
Epitel kubus selapis
Contoh: pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium. |
b.
|
Epitel kubus banyak lapis
Contoh: pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit. |

Gbr.
1. Epitel kubus selapis
2. Epitel pipih selapis
3. Jaringan ikat
(diambil dari lapisan allantois dan amnion embrio babi).
2. Epitel pipih selapis
3. Jaringan ikat
(diambil dari lapisan allantois dan amnion embrio babi).
2.5.3. Epitel Silindris
a.
|
Epitel silindris selapis
Contoh: pada lambung, jonjot usus, kantung empedu, saluran pernafasan bagian atas. |
![]()
Gbr. Epitel silindris banyak lapis bersilia .
(tampak silia di tengah-tengah, diambil dari eaofagus janin). |
b.
|
Epitel silindris banyak lapis
Contoh: pada saluran kelenjar ludah, uretra. |
|
c.
|
Epitel silindris banyak lapis semu/epitel silindris bersilia
Contoh: pada trakea, rongga hidung. |
2.5.4. Epitel Transisional
Merupakan bentuk
epitel banyak lapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan
bentuknya. Bila jaringannya menggelembung bentuknya berubah.
Contoh: pada kandung kemih.
Gbr 3. Epitel transisional dari kandung kemih anjing.

A : kandung kemih kosong

B : kandung kemih berisi urine
Sebagai jaringan yang menutup seluruh permukaan luar dan dalam tubuh setiap organisme, jaringan epitel mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai pelindung
2. Sebagai kelenjar
3. Sebagai penerima rangsang
4. Sebagai lalu lintas keluar masuknya zat
2.6. JARINGAN
OTOT
Jaringan Otot adalah sel sel yang
bentuknya panjang dan ramping, tiap – tiap sel otot mempunyai serabut otot dan
beberapa serabut otot ini dikumpulkan menjadi sebuah alat tubuh yang disebut
otot (daging).
Bentuk dan fungsi otot, terdiri dari
:
1.
Otot serat
lintang/otot lurik terdiri dari sel – sel otot yang didalamnya menyerupai kemauan kita (termasuk otot sadar) terdapat
hampir di seluruh badan/menjadi dinding badan.
2.
Otot polos
terdiri dari sel otot yang bentuknya licin, tidak mempunyai garis lintang, ia
dapat berkontraksi (menguncup dan mengembang) tidak menurut kemauan kita (otot
rak sadar), misalnya terdapat pada dinding saluran pencernaan, dinding pembuluh
darah, dan saluran alat kandungan.
3.
Otot jantung
bentuknya serat lintang tapi berkontraksi tidak di bawah pengaruhkemauan kita
(fungsinya seperti otot polos). Tiap – tiap otot mempunyai empal dan pada keduaujungnya
terdapat urat otot yang warnanya putih. Kalau otot menguncup (berkontraksi)
maka empal menjadi pendek dan gemuk dan apabila otot mengendor empal kembali
seperti semula.
Kalau otot bekerja keras lama kelamaan sel otot menjadi
besar (hipertrofi) dan kalau otot tidak dipergunakan maka ia akan menjadi kecil
(atrofi). Fungsi umum otot : sebagai alat penggerak tubuh, termasuk anggota
badan usus, paru – paru dan lain – lain.
2.7. JARINGAN
IKAT
Jaringan ikat adalah jaringan yang
diantaranya sel – selnya terdapat banyak zat interselular yang terdiri dari
serabut – serabut kenyal dan serabut kalogen.
Bentuk dari
bahan – bahan interselular dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1)
Bentuk amorfus
(tanpa bentuk)
·
Berupa cairan
·
Seperti agar
·
Bersifat keras
2)
Bentuk fibrosa
(bentuk benang)
Fungsi dari
jaringan ikat adalah :
1.
Membuat bahan –
bahan interselular
2.
Membuat sel –
sel darah
3.
Fagositosis,
memakan bakteri – bakteri/benda asing yang masuk ke dalam tubuh
4.
Membuat
antibodi (zat kekebalan)
5.
Membuat heparin
yang berfungsi mencegah pembekuan darah selama di dalam saluran – salurannya.
Jenis sel
jaringan ikat :
1.
Fibroblast :
menghasilkan serat
2.
Adipocytes :
berfungsi menyimpan lemak
3.
Chandroblast
dan Chandrocytes : sel yang berfungsi menghasilkan dan menjaga tulang rawan
4.
Osteoblast :
sel tulang rawan yang masih muda
5.
Ostecytes : sel
tulang rawan yang dewasa
6.
Osteoclasts :
sel yang berfungsi memakan jaringan tulang
2.8. JARINGAN
SARAF
Jaringan saraf adalah jaringan yang
terdiri dari sel saraf yang panjang dan halus tebal.
Bentuk sel saraf seperti bintang, mempunyai ekor panjang.
Dendrit taju sel yang pendek biasanya banyak, lebih dari satu fungsinya untuk
menghantarkan rangsangan dari luar ke dalam sel. Neurit diselubungi oleh suatu
selaput yang disebut selaput Schwan (Neurolema).
Endonerium adalah serabut saraf yang dikumpulkanmenjadi
satu/sebuah kumpulansel saraf yang dikelilingi jaringan ikat.
Perineurium adalah tiap – tiap kumpulan tersebut menjadi
sebuah jurai yang dikelilingi oleh jaringan ikat.
Epineurium adalah beberapa jurai dikumpulkan menjadi
sebuah saraf dikelilingi oleh jaringan ikat kuat.
Macam – macam
saraf :
-
Saraf motorik
(saraf penggerak), membawa rangsangan otak dan sumsum tulang belakang menuju ke
otak dan kelenjar, akibatnya otot menegang kelenjar mengeluarkan getah.
-
Saraf sensorik
(saraf perasa), saraf yang membawa rangsangan dari luar menuju pusat.
Jaringan saraf
ada 3 unsur :
- Unsur yang berwarna abu – abu
- Unsur yang berwarna putih/serabut saraf
- Neuroglia sejenis sel pendukung dijumpai dalam sistem saraf yang menghimpun serta menopang sel saraf
2.9.1. Fungsi Stuktur Sel
Struktur dan fungsi sel – Biologi sel adalah
cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah kesatuan
structural dan fungsional makhluk hidup dimana keberadaannya sangat berpengaruh
terhadap kepribadian dan tingkah laku dari masing masing makhluk hidup.
Macam Sel Berdasarkan Keadaan
Inti :
a.
sel prokarion, sel yang intinya
tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang
memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru.
b.
sel eukarion, sel yang intinya
memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system membran terpisah dari
sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali
bakteri dan alga biru.
Struktur sel
prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi,
sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak.
Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut
:
Macam Sel Berdasarkan Keadaan
Kromosom dan Fungsinya :
a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat
diploidb. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid
Bagian-bagian Sel :
- Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll
- Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola
a. Dinding sel
Dinding sel
hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang
kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk
sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar
dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu. Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu. Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.
b. Membran Plasma
Membran sel
merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat
transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan
dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Salah satu
fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul
hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol).
Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar
(glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar
dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya
molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas
membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan
transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme
khusus dan transpor aktif.
c. Mitokondria
Mitokondria
adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung.
Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan
energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian,
mitokondria adalah “pembangkit tenaga” bagi sel.
d. Lisosom
Lisosom
adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik
yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.
Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui
mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel
kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal.
Proses
autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi
bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi..
Fagositosis merupakan
proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri
dan virus ke dalam sel
e. Badan Golgi
Badan Golgi
(disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel
yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Beberapa fungsi badan golgi
antara lain :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi
terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan
bahan-bahan lain.2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
f. Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma (RE) adalah
organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.
Retikulum
endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung
ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada
jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian
banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran
dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan
retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).
Ada tiga jenis retikulum
endoplasma:
RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus.
g. NukleusRE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus.
Inti sel atau
nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Selain itu,
nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel,
memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom,
tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan
di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
h. Plastida
Plastida adalah organel sel yang
menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam plastida, yaitu :
- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten
i. Sentriol (sentrosom)- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten
Sentorom
merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang
terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak
ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan
interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom,
kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.
j. Vakuola
Vakuola merupakan
ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini
adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada
semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali
pada hewan uniseluler tingkat rendah.
2.9.2 Metabolisme Sel
Metabolisme adalah serangkaian reaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup
untuk mempertahankan hidup. Proses ini memungkinkan organisme untuk tumbuh dan
berkembang biak, menjaga struktur mereka, dan merespon lingkungan mereka.
Metabolisme biasanya dibagi menjadi dua kategori. Katabolisme memecah bahan
organik, misalnya untuk energi panen dalam respirasi selular. Anabolisme,
menggunakan energi untuk membangun komponen sel seperti protein dan asam
nukleat.
Reaksi kimia
metabolisme tersebut akan disusun dalam jalur metabolik, di mana satu kimia
diubah melalui serangkaian langkah-langkah ke kimia lain, dengan urutan enzim.
Enzim sangat penting untuk metabolisme karena mereka memungkinkan organisme
untuk menggerakkan reaksi diinginkan yang memerlukan energi dan tidak akan
terjadi dengan sendirinya, dengan kopling mereka untuk reaksi-reaksi spontan
yang melepaskan energi. Sebagai enzim bertindak sebagai katalis reaksi-reaksi
mereka memungkinkan untuk melanjutkan dengan cepat dan efisien. Enzim juga
memungkinkan regulasi jalur metabolik dalam menanggapi perubahan di lingkungan
sel atau sinyal dari sel lain.
Metabolisme
dari suatu organisme menentukan zat itu akan menemukan bergizi dan yang akan
menemukan beracun. Sebagai contoh, beberapa prokariota menggunakan hidrogen
sulfida sebagai nutrisi, namun gas ini beracun bagi hewan. Kecepatan
metabolisme, tingkat metabolisme, juga mempengaruhi berapa banyak makanan
organisme akan membutuhkan.
Sebuah fitur
mencolok dari metabolisme adalah kesamaan dari jalur metabolisme dasar antara
spesies bahkan sangat berbeda. Misalnya, set asam karboksilat yang paling
dikenal sebagai zat antara dalam siklus asam sitrat yang hadir di semua
organisme, yang ditemukan pada spesies yang beragam seperti bakteri uniseluler
Escherichia coli''''dan organisme multiselular besar seperti gajah. Ini
kesamaan dalam metabolisme mungkin karena efisiensi tinggi jalur tersebut, dan
penampilan awal mereka dalam sejarah evolusi.
Berdasarkan prosesnya metabolisme
dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Anabolisme/AsimilasI/Sintesis,
yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi.
Contoh : fotosintesis (asimilasi C)

6 CO2 + 6 H2O ———————————> C6H1206 + 6 02



Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat dan efisien. Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm.
2. Katabolisme (Dissimilasi),
yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut.
Contoh:

C6H12O6 + 6 O2 ———————————> 6 CO2 + 6 H2O + 686 KKal.
energi kimia
Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi sehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksi eksoterm.
Anabolisme dibedakan dengan katabolisme dalam beberapa
hal:
-
Anabolisme merupakan proses sintesis molekul kimia
kecil menjadi molekul kimia yang lebih besar, sedangkan katabolisme merupakan
proses penguraian molekul besar menjadi molekul kecil
-
Anabolisme merupakan proses membutuhkan energi,
sedangkan katabolisme melepaskan energi
-
Anabolisme merupakan reaksi reduksi, katabolisme
merupakan reaksi oksidasi
-
Hasil akhir anabolisme adalah senyawa pemula untuk
proses katabolisme.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan :
1. Jenis – jenis
sel :
a.
Sel
Saraf merupakan pusat dari seluruh
kendali dan regulasi pada tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom.
b.
Sel
Otot fungsinya menggerakkan
organ-organ tubuh.
Bagian – bagiannya :
1.
Otot
Polos
2.
Otot
Lurik
3.
Otot
Jantung
c.
Sel
Tulang, menurut bahan pembentuknya, tulang dapat
dibedakan menjadi tulang rawan (KARTILAGO) dan tulang keras ( tulang/OSTEON).
Sel - sel darah dibagi menjadi tiga kategori:
-
Keping darah, yang sebenarnya merupakan fragmen dari sel sumsum tulang yang
dikenal dengan nama megakariosit dan berperan penting dalam koagulasi
darah
e.
Jaringan
Epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh
atau permukaan saluran tubuh hewan
f.
Jaringan
Otot adalah sel sel yang bentuknya panjang dan ramping, tiap – tiap sel otot
mempunyai serabut otot dan beberapa serabut otot ini dikumpulkan menjadi sebuah
alat tubuh yang disebut otot (daging)
g.
Jaringan ikat adalah jaringan yang diantaranya sel – selnya terdapat banyak
zat interselular yang terdiri dari serabut – serabut kenyal dan serabut kalogen
h.
Jaringan saraf adalah jaringan yang terdiri dari sel saraf yang panjang dan
halus tebal
2. Fungsi Spesifik Sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel.
3. Metaboloisme Sel adalah serangkaian reaksi kimia yang terjadi dalam organisme sel hidup untuk mempertahankan
hidup.
DAFTAR PUSTAKA
http://wikipedia.google.comhttp://google.com
Drs.H.Syaifuddin, B.Ac, Anatomi Fisiologi, Untuk Siswa Perawat : Edisi 2,ECG
terimakasih banyak informasinya, menambah wawasan
BalasHapushttp://obatasliindonesia.com/